TANI SUPER


Senin, 11 Februari 2019

28 Jenis Hama Beserta  Cara Pengendaliannya

28 Jenis Hama Beserta Cara Pengendaliannya



Hama merupakan salah satu musuh yang dikhawatirkan oleh setiap petani karena kehadirannya dapat mengganggu dan merusak tanaman yang dihasilkan sekaligus menyebabkan kerugian yang sangat besar bagi berbagai pihak. Bukan hanya satu, namun hama atau hewan pengganggu tanaman terdiri dari berbagai jenis sehingga hal ini tentu saja perlu dihindari dan ditangani dengan cara yang tepat oleh para petani sebelum menyebabkan kerugian yang dapat mematikan sumber pencaharian dari aktivitas pertanian yang dilakoni. Dan berikut ini beberapa jenis hama yang seringkali ditemui dan mengganggu tanaman hasil budidaya pertanian, antara lain:

Baca Juga :





1. Tikus 

Gejala serangan :

  • Tikus menyerang berbagai tumbuhan.
  • Menyerang di pesemaian, masa vegetatif, masa generatif, masa panen, tempat penyimpanan.
  • Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda.
  • Tikus membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering berlindung di semak – semak.

Pengendaliannya  :

  • Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya.
  • Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
  • Menanam tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan setelah tanaman dipanen.
  • Menggunakan rodentisida (pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus. Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.


2. Wereng

Gejala serangan :

  • Menyebabkan daun dan batang tumbuhan berlubang – lubang.
  • Daun dan batang kemudian kering, dan pada akhirnya mati.

Pengendaliannya  :

  • Pengaturan pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
  • Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
  • Pengandalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.


3. Walang Sangit 

Gejala serangan :

  • Menghisap butir – butir padi yang masih cair.
  • Biji yang sudah diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat.
  • Kulit biji iu akan berwarna kehitam – hitaman.
  • Walang sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
  • Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras, yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.

Faktor – faktor yang mendukung yang mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.

  • Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
  • Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
  • Penanaman tidak serentak

Pengendaliannya  :

  • Menanam tanaman secara serentak.
  • Membersihkan sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
  • Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
  • Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
  • Melakukan pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
  • Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.


4. Ulat

Gejala serangan :

  • Aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada malam hari.
  • Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang daunya saja.

Pengendaliannya  :

  • Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
  • Menggenangi tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
  • Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.


5. Tungau

Gejala serangan : 

  • Tungau (kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun tersebut.
  • Pada daun yang terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan menjadi kuning lalu gugur.

Pengendaliannya  :

  • Hama ini dapat diatasi dengan cara mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan dibakar.


6. Lalat Bibit (Atherigona Exigua, A. Oryzae)

Gejala serangan :

  • Lalat bibit meletakkan telur pada pelepah daun padi pada senja hari.
  • Telur menetas setelah dua hari dan larva merusak titik tumbuh. Pupa berwarna kuning kecoklatan terletak di dalam tanah. Setelah keluar dari pupa selama 1 minggu menjadi imago yang siap kawin.
  • Hama ini menyerang terutama pada kondisi kelembaban udara tinggi.

Pengendaliannya  : 

  • Pengendaliannya diutamakan pada penanaman varitas yang tahan.



7. Anjing Tanah Atau Orong-Orong (Gryllotalpa Hirsuta atau Gryllotalpa African)

Gejala serangan :

  • Hidup dibawah tanah yang lembab dengan membuat terowongan.
  • Memakan hewan-hewan kecil (predator), tetapi tingkat kerusakan tanaman lebih besar dari pada manfaatnya sebagai predator.
  • Nimfa muda memakan humus dan akar tanaman, imago betina sayapnya berkembang setengah, yang jantan dapat mengerik di senja hari.

Pengendaliannya :

  • Pengendaliannya diarahkan pada pengolahan tanah yang baik agar terowongan rusak.



8. Uret (Exopholis Hypoleuca, Leucopholis Rorida, Phyllophaga Helleri)

Gejala serangan :

  • Uret yang merusak tanaman padi terdiri dari spesies Exopholis hypoleuca, Leucopholis rorida, Phyllophaga helleri
  • Perkembangan hidup ketiga uret tersebut sama yaitu dari telur – larva (uret) – pupa – imago (kumbang).
  • Kumbang hanya makan sedikit daun-daunan dan tidak begitu merusak dibanding uretnya.

Pengendaliannya :

  • Pengendalian diarahkan pada sistem bercocok tanam yang baik agar vigor tanaman baik.



9. Ganjur (Orseolia Oryzae)

Gejala serangan :

  • Hama ganjur sejenis lalat ordo Diptera. Ngengat betina hanya kawin satu kali seumur hidupnya, bertelur antara 100-250 telur. Telur berwarna coklat kemerahan dan menetas setelah 3 hari.
  • Larva makan jaringan tanaman diantara lipatan daun padi, pertumbuhan daun padi jadi tidak normal.
  • Pucuk tanaman menjadi kering dan mudah dicabut. Masa larva selama 6 – 12 hari. Siklus hidup keseluruhan 19 – 26 hari.

Pengendaliannya :

  • Pengendalian diarahkan pada penanaman varietas yang resisten, penggenangan areal pertanaman sesudah panen agar pupanya mati.


10. Pengorok Daun atau Hama Putih (Nymphola Depunctalis) dan Hama Putih Palsu (Cnaphalocrosis Medinalis)

Gejala serangan :

  • Pengorok daun atau hama putih (Nymphola depunctalis) menyerang daun padi sejak dipesemaian hingga dilapang.
  • Daun padi yang telah dikorok menjadi putih, tinggal kerangka daunnya saja.
  • Larva bersifat semi aquatik, memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  • Larva membuat gulungan/kantung dari daun padi kemudian menjatuhkan diri ke air. Larva berwarna hijau, perkembangan sampai menjadi pupa 14 – 20 hari. Stadia pupa 4 – 7 hari.

Pengendaliannya :

  • Meniadakan genangan air pada pesemaian sehingga larva tidak dapat memanfaatkan air sebagai sumber oksigen.
  • Lalat Tabanidae dan semut Solenopsis gemitata merupakan musuh alami.


11. Penggerek Jagung (Ostrinia Furnacalis)

Gejala serangan :

  • Menyebabkan batang jagung retak dan patah.
  • Kupu sebagai induk dari hama Ostrinia furnacalis muncul di pertanaman pada malam hari, antara pk. 20.00 sampai pk. 22.00 dan meletakkan telurnya pada jam-jam tersebut. Kupu betina meletakkan telur sebanyak 300-500 butir pada daun ketiga. Telut berwarna putih kekuningan diletakkan di bawah permukaan daun secara berkelompok. Biasanya ditutupi oleh bulu-bulu.
  • Setelah 4-5 hari telur menetas, ulat akan masuk ke dalam batang setelah berumur 7-10 hari melalui pucuknya dan sering merusak malai yang belum keluar. Selanjutnya ulat menggerek ke dalam batang dan kebanyakan pada ruas batangnya, dan setelah habis digereknya pula ruas yang disebelah bawah. Umur ulat 18-41 hari
  • Gejala serangan ulat yang masih muda, tanda daun kelihatan garis-garis putih bekas gigitan.
  • Serangan berikutnya tampak adanya lubang gerekan pada batang yang disertai adanya tepung gerek berwarna coklat. Apabila batang jagung patah, tanaman akan mati.
  • Tanaman inang selain jagung adalah cantel, Panicum viride, bayam dan gulma Blumea lacera.

Pengendaliannya :

  • Dengan cara pergiliran tanaman dengan tanaman yang bukan merupakan inangnya.
  • Tanaman yang terserang dipotong dan ditimbun dalam tanah atau diberikan pada hewan ternak.
  • Menghilangkan tanaman inang yang lain yang tumbuh diantara dua waktu tanam.
  • Membersihkan rumput-rumputan
  • Cara kimiawi, pengendalian dilakukan sebelum ulat masuk ke dalam batang. Beberapa jenis insektisida yang dinyatakan efektif adalah: Azodrin 15 WSC, Nogos 50 EC, Hostation 40 EC, Karvos 20 EC


12. Kutu Daun Persik (Myzus Persicae)

Gejala serangan :

  • Kutu daun persik memiliki alat tusuk isap, biasanya kutu ini ditemukan dipucuk dan daun muda tanaman cabai.
  • Mengisap cairan daun, pucuk, tangkai bunga dan bagian tanaman yang lain sehingga daun jadi keriting dan kecil warnanya brlang kekuningan, layu dan akhirnya mati.
  • Melalui angin kutu ini menyebar ke areal kebun.
  • Efek dari kutu ini menyebabkan tanaman kerdil, pertumbuhan terhambat, daun mengecil.
  • Kutu ini mengeluarkan cairan manis yang dapat menutupi permukaan daun akan ditumbuhi cendawan hitam jelaga sehingga menghambat proses fotosintesis. Kutu ini juga ikut andil dalam penyebaran virus.

Pengendaliannya :

  • Pengendalian dengan cara menanam tanaman perangkap (trap crop) di sekeliling kebun cabai seperti jagung.
  • Pengendalian dengan kimia seperti Curacron 500 EC, Pegasus 500 SC, Decis 2,5 EC, Hostation 40 EC, Orthene 75 SP.


13. Thrips/Kemreki (Thrips Parvispinus)

Gejala serangan :

  • Daun yang cairannya diisap menjadi keriput dan melengkung ke atas.
  • Thrips sering bersarang di bunga, ia juga menjadi perantara penyebaran virus. sebaiknya dihindari penanaman cabai dalam skala luas dapa satu hamparan.

Pengendaliannya :

  • Dengan pergiliran tanaman adalah langkah awal memutus perkembangan Thrips.
  • Memasang perangkap kertas kuning IATP (Insect Adhesive Trap Paper), dengan cara digulung dan digantung setinggi 15 Cm dari pucuk tanaman.
  • Pengendalian dengan insektisida secara bijaksana. Yang dapat dilih antara lain Agrimec 18 EC, Dicarzol 25 SP, Mesurol 50 WP, Confidor 200 SL, Pegasus 500 SC, Regent 50 SC, Curacron 500 EC, Decis 2,5 EC, Hostathion 40EC, Mesurol 50 WP. Dosis penyemprotan disesuaikan dengan label kemasan.


14. Ulat Grayak (Spodoptera Litura)

Gejala serangan :

  • Daun bolong-bolong pertanda serangan ulat grayak. Kalau dibiarkan tanaman bisa gundul atau tinggal tulang daun saja.
  • Ia juga memakan buah hingga berlubang akibatnya cabe tidak laku dijual.

Pengendaliannya :

  • Dengan cara mengumpulkan telur dan ulat-ulat langsung membunuhnya.
  • Menjaga kebersihan kebun dari gulma dan sisa tanaman yang menjadi tempat persembunyian hama dan pergiliran tanaman.
  • Pasang perangkap ngengat UGRATAS, dengan cara dimasukkan kedalam botol bekas air mineral ½ liter yang diberi lubang kecil sebagai sarana masuknya kupu jantan. Karena UGRATAS adalah zat perangsang sexual pada serangga jantan dewasa dan sangat efektif untuk dijadikan perangkap.
  • Jika terpaksa atasi serangan ulat grayak dengan Decis 2,5 EC, Curacron 500 EC, Orthene 75 Sp, Match 50 EC, Hostathion 40 EC, Penyemprotan kimia dengan cara bergantian agar tidak terjadi kekebalan pada hama.


15. Lalat Buah (Dacus Ferrugineus Coquillet atau Dacus Dorsalis Hend)

Gejala serangan :

  • Lalat ini menusuk pangkal buah cabe yang terlihat ada bintik hitam kecil bekas tusukan lalat buah untuk memasukkan telur.
  • Buah yang terserang akan menjadi bercak-bercak bulat, kemudian membusuk, dan berlobang.
  • Setelah telur menetas jadi larva (belatung) dan hidup di dalam buah sampai buah rontok dan membusuk larva akan keluar ke tanah dan seminggu kemudian berubah menjadi lalat muda.

Pengendaliannya :

  • Lakukan pergiliran tanaman untuk memutus rantai perkembangan lalat.
  • Kumpulkan semua buah cabai yang terserang dan musnahkan.
  • Kendalikan dengan perangkap metil eugenol yang sangat efektif dengan cara memasukkan metil eugenol dalam kapas ke botol bekas air mineral yang telah diolesi minyak goreng, atau diberi air. Gantungkan perangkap di pingir kebun.
  • Pengendalian secara kimia dapat dilakukan dengan penyemprotan Buldok, Lannate, Tamaron, Curacron 500 EC.


16. Belalang

Gejala serangan :

  • Gejala penyerangan hama belalang ini sama dengan ulat, yaitu daun menjadi rombeng.

Pengendaliannya :

  • Hama ini dapat ditanggulangi dengan penangkapan secara manual.
  • Tangkap belalang yang belum bersayap atau saat masih pagi dan berembun biasanya belalang tidak dapat terbang dengan sayap basah.


17. Kutu Perisai

Gejala serangan :

  • Hama ini menyerang bagian daun.
  • Kutu ini biasanya terdapat koloni dengan membentuk barisan di bagian tulang daun.

Pengendaliannya :

  • Dapat diatasi menggunakan insektisida sistemik dengan bahan aktif acephate.


18. Spider Mite

Gejala serangan :

  • Spider mite mengisap cairan pada tanaman.
  • Serangan hama ini mengakibatkan daun berwarna kuning, kemudian muncul bercak-bercak pada bagian yang diisap cairannya.
  • Serangan Spider mite secara besar bisa mengakibatkan daun habis dan tanaman mati. Spider mite lebih kebal terhadap insektisida.

Pengendaliannya :

  • Disarankan menggunakan akarisida.


19. Fungus Gnats

Gejala serangan :

  • Adalah serangga yang berbentuk seperti nyamuk berwarna hitam.
  • Larvanya yang berbentuk seperti cacing hidup di dalam media tanam dan sering makan akar halus tanaman.
  • Fungus gnats dewasa merusak seludang bunga, dengan gejala serangan munculnya bintik-bintik hitam pada seludang bunga.

Pengendaliannya :

  • Pada fase masih menjadi larva, maka penanganannya dilakukan dengan menaburkan Nematisida seperti Furadan G ke media tanam.
  • Sedangkan pada fase dewasa, dilakukan penyemprotan insektisida.


20. Cacing Liang (Radhopolus Similis)

Gejala serangan :

  • Menghisap cairan pada akar tanaman.
  • Tanaman yang terserang hama ini adalah tanaman menjadi lambat tumbuh dan kerdil serta menghasilkan bunga yang kecil.

Pengendaliannya :

  • Untuk mengatasinya digunakan Nematisida seperti Furadan G yang ditaburkan pada media tanam sesuai aturan yang tertera dalam kemasan.
  • Aplikasi pestisida pada tanaman hias sebaiknya digunakan secara bijak, mengingat dampak negatif yang bisa ditimbulkan. Karena umumnya tanaman hias diletakkan berdekatan dengan manusia, disamping juga pertimbangan akan adanya kemungkinan serangga menjadi semakin kebal dengan insektisida yang digunakan.


21. Penyakit Rebah Kecambah (Phytium spp, Sclerotium sp dan Rhizoctonia sp.)

Gejala serangan :

  • Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  • Pada umumnya menyerang di pembibitan, dengan gejala serangan pangkal bibit berlekuk seperti terjepit, busuk, berwarna coklat dan akhirnya bibit roboh.
  • Penyakit biasanya menyerang didaerah dengan suhu 240C, kelembaban di atas 85 % drainase buruk curah hujan tinggi dan pH tanah 5,2 – 8,5.

Pengendaliannya :

  • Penyakit ini dapat diatasi dengan pengaturan jarak tanam pembibitan.
  • Disinfeksi tanah sebelum penaburan benih atau penyemprotan pembibitan.
  • Pencelupan bibit sebelum tanam dengan fungisida netalaksil 3 g/liter air Mankozep (2 – 3 g/liter air), Benomil 2 – 3 g/liter air dan Propanokrab Hidroklorida 1 – 2 ml/l air.


22. Penyakit Lanas (disebabkan cendawan Phytophthora nicotianae var Breda de Haan)

Gejala serangan :

  • Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  • Tanaman yang  daunnya masih hijau mendadak terkulai layu dan akhirnya mati, pangkal batang dekat permukaan tanah busuk berwarna coklat dan apabila dibelah empulur tanaman bersekat-sekat.
  • Daunnya terkulai kemudian menguning tanaman layu dan akhirnya mati.
  • Bergejala nekrosis berwarna gelap terang (konsentris) dan setelah prosesing warnanya lebih coklat dibanding daun normal.

Pengendaliannya :

  • Melakukan sanitasi pengolahan tanah yang matang, memperbaiki drainase, penggunaan pupuk kandang yang telah masak.
  • Rotasi tanaman minimal 2 tahun dan menggunakan varietas tahan seperti Coker 48, Coker 206 NC85, DB 102, Speight G-28, Ky 317, Ky 340, Oxford 1, dan Vesta 33.
  • Dengan penyemprotan fungisida pada pangkal batang dengan menggunakan fungisida Mankozeb 2 – 3 g/liter air, Benomil 2 -3 g/liter air, Propanokarb Hidroklorida 1 – 2 ml air dan bubur bordo 1 – 2 %.


23. Virus Penyakit Kerupuk (Tabacco Leaf Corl Virus = TLCV).

Gejala serangan :

  • Penyakit ini menyerang pada tembakau.
  • Daun terlihat agak berkerut, tepi daun melengkung ke atas, tulang daun bengkok, daun menebal, atau sampai daun berkerut dan sangat kasar.

Pengendaliannya :

  • Memberantas vektor lalat putih (Bemisia tabaci) dengan insektisida dimetoat atau imedakloprid.


24. Kutu Daun Tembakau (Myzus persicae)

Gejala serangan :

  • Kutu ini merusak tanaman tembakau.
  • Menghisap cairan daun tanaman, menyerang di pembibitan dan pertanaman, sehingga pertumbuhan tanaman terhambat.
  • Kutu ini menghasilkan embun madu yang menyebabkan daun menjadi lengket dan ditumbuhi cendawan berwarna hitam.
  • Kutu daun secara fisik mempengaruhi warna, aroma dan tekstur dan selanjutnya akan mengurangi mutu dan harga.
  • Secara Khemis kutu daun mengurangi kandungan alkoloid, gula, rasio gula alkoloid dan maningkatkan total nitrogen daun.
  • Kutu daun dapat menyebabkan kerugian sampai 50 %, kutu daun dapat menyebabkan kerugian 22 – 28 % pada tembakau flue-cured.

Pengendaliannya :

  • Mengurangi pemupukan N dan melakukan penyemprotan insektisida yaitu apabila lebih besar dari 10 % tanaman dijumpai koloni kutu tembakau (setiap koloni sekitar 50 ekor kutu).
  • Pestisida yang digunakan yaitu jenis imidaklorid.


25. Penggerek Buah Cakao (Conopomorpha Cramerella)

Gejala serangan :

  • Buah kakao yang diserang berukuran panjang 8 cm, dengan gejala masak awal, yaitu belang kuning hijau atau kuning jingga dan terdapat lubang gerekan bekas keluar larva.
  • Pada saat buah dibelah biji-biji saling melekat dan berwarna kehitaman, biji tidak berkembang dan ukurannya menjadi lebih kecil. Selain itu buah jika digoyang tidak berbunyi.

Pengendaliannya :

  • Karantina; yaitu dengan mencegah masuknya bahan tanaman kakao dari daerah terserang PBK
  • Pemangkasan bentuk dengan membatasi tinggi tajuk tanaman maksimum 4m sehingga memudahkan saat pengendalian dan panen
  • Mengatur cara panen, yaitu dengan melakukan panen sesering mungkin (7 hari sekali) lalu buah dimasukkan dalam karung sedangkan kulit buah dan sisa-sisa panen dibenam
  • Menyelubungan buah (kondomisasi), caranya dengan mengguna-kan kantong plastik dan cara ini dapat menekan serangan 95-100 %. Selain itu sistem ini dapat juga mencegah serangan hama helopeltis dan tikus
  • Cara kimiawi: dengan Deltametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Buldok 25 EC dengan volume semprot 250 l/ha dan frekuensi 10 hari sekali.


26. Kepik Penghisap Buah (Helopeltis spp)

Gejala serangan :

  • Buah kakao yang terserang tampak bercak-bercak cekung berwarna coklat kehitaman dengan ukuran bercak relatif kecil (2-3 mm) dan letaknya cenderung di ujung buah.
  • Serangan pada buah muda menyebabkan buah kering dan mati, tetapi jika buah tumbuh terus, permukaan kulit buah retak dan terjadi perubahan bentuk.
  • Bila serangan pada pucuk atau ranting menyebabkan daun layu, gugur kemudian ranting layu mengering dan meranggas.

Pengendaliannya :

  • Pengendalian yang efektif dan efisien sampai saat ini dengan insektisida pada areal yang terbatas yaitu bila serangan helopeltis <15 %="" sedangkan="" bila="" serangan="">15% penyemprot-an dilakukan secara menyeluruh.
  • Dikendalikan secara biologis, menggunakan semut hitam. Sarang semut dibuat dari daun kakao kering atau daun kelapa diletakkan di atas jorket dan diolesi gula.


27. Penyakit Busuk Buah (Phytophthora Palmivora)

Gejala serangan :

  • Buah kakao yang terserang berbercak coklat kehitaman, biasanya dimulai dari ujung atau pangkal buah.
  • Disebarkan melalui sporangium yang terbawa atau terpercik air hujan, dan biasanya penyakit ini berkembang dengan cepat pada kebun yang mempunyai curah hujan tinggi dengan kondisi lembab.

Pengendaliannya :

  • Sanitasi kebun, dengan memetik semua buah busuk lalu membenamnya dalam tanah sedalam 30 cm.
  • Kultur teknis, yaitu dengan pengaturan pohon pelindung dan lakukan pemangkasan pada tanaman-nya sehingga kelembaban di dalam kebun akan turun.
  • Cara kimia, yaitu menyemprot buah dengan fungisida seperti :Sandoz, cupravit Cobox, dll. Penyemprotan dilakukan dengan frekuensi 2 minggu sekali; (4) penggunaan klon tahan hama/penyakit seperti: klon DRC 16, Sca 6,ICS 6 dan hibrida DR1.


28. Antraknosa (Penyebab Jamur C. capsici)

Gejala serangan :

  • Menyerang pada tanaman cabe
  • Adanya bercak yang agak mengkilap, sedikit terbenam dan berair.
  • Lama–kelamaan busuk tersebut akan melebar membentuk lingkaran konsentris.
  • Dalam waktu yang tidak lama maka buah akan berubah menjadi coklat kehitaman dan membusuk.
  • Ledakan penyakit ini sangat cepat pada musim hujan.
  • Penyebarannya tidak hanya melalui sentuhan antara tanaman saja melainkan juga bisa karena percikan air, angin, maupun melalui vektor.

Pengendaliannya :

  • Dengan kultur teknis yang baik.
  • Dapat juga dilakukan pembersihan atau pembuangan bagian tanaman yang sudah terserang agar tidak menyebar.
  • Selain dengan cara budidaya yang baik, saat pemilihan benih harus kita lakukan secara selektif .
  • Disarankan agar menanam benih cabe yang memiliki ketahanan terhadap penyakit pathek.
  • Secara kimia, pengendalian penyakit ini dapat disemprot dengan fungisida bersifat sistemik yang berbahan aktif triadianefon dicampur dengan fungisida kontak berbahan aktif tembaga hidroksida seperti Kocide 54WDG, atau yang berbahan aktif Mankozeb seperti Victory 80WP.
Cara Bercocok Tanam Menggunakan Polybag

Cara Bercocok Tanam Menggunakan Polybag



Media tanam merupakan salah satu faktor penting yang sangat menentukan dalam kegiatan bercocok tanam. Media tanam akan menentukan baik buruknya pertumbuhan tanaman yang pada akhirnya mempengaruhi hasil produksi. Jenis-jenis media tanam sangat banyak dan beragam. Apalagi dengan berkembangnya berbagai metode bercocok tanam, seperti hidroponik dan aeroponik. Setiap jenis tanaman membutuhkan sifat dan karakteristik media tanam yang berbeda. Misalnya, tanaman buah membutuhkan karakter media tanam yang berbeda dengan tanaman sayuran. Tanaman buah memerlukan media tanam yang solid agar bisa menopang pertumbuhan tanaman yang relatif lebih besar, sementara jenis tanaman sayuran daun lebih memerlukan media tanam yang gembur dan mudah ditembus akar. 

Baca Juga :



Nah, kali ini kami akan membahas media tanam yang biasa digunakan untuk budidaya sayuran organik dalam polybag ataupun pot. Bahan-bahan yang digunakan merupakan bahan yang banyak tersedia di alam dan bisa dikerjakan sendiri. Cara yang akan kami uraikan cocok digunakan untuk budidaya tanaman organik karena tidak menggunakan tambahan pupuk kimia, pestisida, herbisida, dan obat-obatan lainnya.


Syarat Media Tanam Yang Baik

Media tanam memiliki fungsi untuk menopang tanaman, memberikan nutrisi dan menyediakan tempat bagi akar tanaman untuk tumbuh dan berkembang. Lewat media tanam tumbuh-tumbuhan mendapatkan sebagian besar nutrisinya. Untuk budidaya tanaman dalam wadah pot atau polybag, media tanam dibuat sebagai pengganti tanah. Oleh karena itu, harus bisa menggantikan fungsi tanah bagi tanaman. Media tanam yang baik harus memiliki sifat-sifat fisik, kimia dan biologi yang sesuai dengan kebutuhan tanaman. Secara umum, media tanam yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut:

  • Mampu menyediakan ruang tumbuh bagi akar tanaman, sekaligus juga sanggup menopang tanaman. Artinya, media tanam harus gembur sehingga akar tanaman bisa tumbuh baik dan sempurna, akan tetapi masih cukup solid memegang akar dan menopang batang agar tidak roboh. Apabila media terlalu gembur, pertumbuhan akar akan leluasa namun tanaman akan terlalu mudah tercerabut. Sebaliknya apabila terlalu padat, akar akan kesulitan untuk tumbuh.
  • Memiliki porositas yang baik, artinya bisa menyimpan air sekaligus juga mempunyai drainase (kemampuan mengalirkan air) dan aerasi (kemampuan mengalirkan oksigen) yang baik. Media tanam harus bisa mempertahankan kelembaban tanah namun harus bisa membuang kelebihan air. Media tanam yang porous mempunyai rongga kosong antar materialnya. Media tersebut tersebut isa ditembus air, sehingga air tidak tergenang dalam pot atau polybag. Namun disisi lain ronga-rongga tersebut harus bisa menyerap air (higroskopis) untuk disimpan sebagai cadangan dan mempertahankan kelembaban.
  • Menyediakan unsur hara yang cukup baik makro maupun mikro. Unsur hara sangat penting bagi pertumbuhan tanaman. Unsur hara ini bisa disediakan dari pupuk atau aktivitas mikro organisme yang terdapat dalam media tanam.
  • Tidak mengandung bibit penyakit, media tanam harus bersih dari hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang terkandung dalam media tanam dapat menyerang tanaman dan menyebabkan kematian pada tanaman. Media tanam tidak harus steril karena banyak mikro oganisme tanah yang sebenarnya sangat bermanfaat bagi tanaman, namun harus higienis dari bibit penyakit.


Bahan-Bahan Media Tanam Organik


Ada banyak ragam material yang bisa dimanfaatkan untuk membuat media tanam mulai dari yang alami hingga yang sintetis. Namun dalam kesempatan kali ini kami hanya akan membatasi pada beberapa bahan organik yang banyak tersedia di alam, murah dan gampang pembuatannya.

a. Tanah (bahan utama)

Tanah yang baik untuk media tanam sebaiknya diambil dari lapisan bagian (top soil). Secara umum terdapat dua tipe tanah yaitu yang harus diperhatikan yakni tanah pasir dan tanah lempung. Tanah yang berpasir memiliki kemampuan drainase yang baik, cepat mengalirkan air namun kelemahannya tanah tersebut buruk dalam menyimpan air sebagai cadangan. Sedangkan tanah lempung lebih sulit ditembus oleh air sehingga akan membuat air tergenang dalam media tanam. Tanah yang baik untuk media tanaman tidak terlalu berpasir dan tidak terlalu lempung, melainkan harus gembur.

b. Kompos atau humus

Kompos merupakan bahan organik yang berfungsi sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Kompos yang digunakan untuk media tanam adalah kompos padat. Hampir semua jenis kompos padat bisa digunakan sebagai bahan baku media tanam.
Penambahan bahan-bahan organik seperti kompos atau humus pada media tanam bisa memperbaiki struktur fisik tanah dan meningkatkan kapasitas tukar kation. Kompos yang ditambahkan sebaiknya berupa kompos yang telah matang. Kompos yang belum matang berpotensi mendatangkan hama dan penyakit. Selain itu unsur haranya sulit diserap tanaman karena belum terurai secara penuh.

Selain kompos, bisa juga memanfaatkan humus yang didapatkan dari hutan. Tanah humus memiliki kandungan unsur hara yang tinggi. Bila lokasi anda dekat dengan hutan, tanah humus bisa dicari dengan mudah. Tempat-tempat terbaik adalah disekitar tanaman pakis-pakisan.
Unsur bahan organik lain juga bisa digunakan sebagai pengganti kompos atau humus seperti pupuk kandang atau pupuk hijau. Hanya saja perlu digarisbawahi, sebaiknya gunakan pupuk kandang atau hijau yang telah matang benar dan teksturnya sudah berbentuk granul seperti tanah. Penggunaan pupuk kandang yang belum matang beresiko membawa hama dan panyakit pada tanaman.

c. Arang sekam atau sabut kelapa

Arang sekam merupakan hasil pembakaran tak sempurna dari sekam padi. Arang sekam berguna untuk meningkatkan kapasitas porositas tanah. Penambahan arang sekam pada media tanam akan memperbaiki struktur media tanam karena mempunyai partikel-partikel yang berpengaruh pada pergerakan air, udara dan menjaga kelembaban.
Manfaat arang sekam adalah bisa menetralisir keasaman tanah, menetralisir racun, meningkatkan daya ikat tanah terhadap air, merangsang pertumbuhan mikroba yang menguntungkan bagi tanaman, menjadikan tanah gembur sehingga memperbaiki drainase dan aerasi tanah. Arang sekam lebih baik dibanding sekam padi, karena arang sekam sudah mengalami pembakaran yang bisa menghilangkan bibit penyakit atau hama yang mungkin saja terikut.
Selain arang sekam, bisa juga digunakan sisa-sisa sabut kelapa (coco peat). Sabut kelapa mempunyai sifat seperti arang sekam. Media tanam sabut kelapa cocok digunakan di daerah yang kering dengan curah hujan rendah. Sabut diambil dari bagian kulit kelapa yang sudah tua.


Cara Membuat Media Tanam Organik

Berikut ini cara-cara membuat media tanam polybag atau pot dengan menggunakan bahan baku yang telah diterangkan di atas. Untuk membuat media tanam yang baik diperlukan unsur tanah, bahan pengikat atau penyimpan air dan penyedia unsur hara. Bahan baku yang akan digunakan dalam tutorial berikut adalah tanah top soil, kompos dan arang sekam. Berikut langkah-langkahnya:

  • Siapkan tanah yang terlihat gembur dan subur, lebih baik diambil dari bagian paling atas. Kemudian ayak tanah tersebut hingga menjadi butiran-butiran halus. Usahakan tanah dalam keadaan kering sehingga tidak menggumpal. Tanah yang menggumpal akan menyebabkan bahan-bahan tidak tercampur dengan merata.
  • Siapkan kompos yang telah matang, bisa dari jenis kompos biasa, bokashi atau kompos takakura. Ayak kompos atau humus tersebut sehingga menjadi butiran halus.
  • Siapkan arang sekam, silahkan baca cara membuat arang sekam.
  • Campurkan tanah, kompos, dan arang sekam dalam sebuah wadah. Komposisi campuran adalah 2 bagian tanah, 1 bagian kompos dan 1 bagian arang sekam (2:1:1). Aduk hingga merata.
  • Siapkan pot atau polybag, masukkan campuran tersebut kedalamnya. Media tanam sudah siap digunakan.

Sekadar catatan, ketiga bahan baku tersebut bisa juga dicampur dengan komposisi 1:1:1 atau 2:1:1. Mana yang terbaik bagi Anda, tentunya tergantung dari jenis tanaman dan ketersediaan sumber daya. Mengenai hasil, beberapa penelitian menunjukkan hal yang berbeda. Lebih baik mencobanya secara try and error.
Media tanam sangat berguna apabila kita ingin menanam sayuran dalam polybag atau pot. Metode seperti ini cocok diterapkan di lahan yang terbatas atau lahan sempit.

Jenis Tanaman Yang Bagus Ditanam  Depan Rumah

Jenis Tanaman Yang Bagus Ditanam Depan Rumah



Tidak semua jenis tumbuhan cocok untuk ditanam di sekitar halaman rumah kita Sebelum melakukan penanaman kita wajib mempertimbangkan fungsi dan estetika terlebih dahulu supaya nantinya tidak hanya sedap dipandang tapi juga dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitar. 

Baca Juga :




Beri
kut beberapa jenis tumbuhan yang dapat kita pertimbangkan untuk ditanam di sekitar halaman rumah, di antaranya adalah:


1. Pohon Mangga

Jika Anda tidak memiliki halaman yang luas, maka menanam pohon mangga bisa menjadi solusinya. Hampir di banyak perumahan yang baru dibangun saat ini, para pengembang rata-rata menanam pohon mangga sebagai cara mengurangi panasnya sinar matahari. Pohon mangga termasuk jenis tanaman yang sangat mudah dibudidayakan dan perawatannya pun tidak sulit, cepat besar dan cepat berbuah. Oleh karena itu, jika Anda berniat menanam pohon mangga di halaman Anda – Anda bisa memulainya mulai saat ini, ada berbagai jenis varian mangga silakan memilih yang paling Anda sukai.


2. Pohon Palem

Tanaman yang menyerupai pohon kelapa ini tapi memiliki buah yang kecil sangat cocok bila ditanam di sekitar halaman rumah. Ada banyak jenis pohon palem, di antaranya adalah: Enau atau aren (Arenga pinata), Gebang (Corypha utan), Kelapa (Cocos nucifer), Sawit (Elaeis guineensis), Nibung (Oncosperma tigillarium), Nipah (Nypa fruticans), dan Rotan (Calamus rottan). Silakan pilih mana yang Anda sukai dan pastikan untuk terlebih dahulu menyesuaikan dengan kontur tanah serta lingkungan sekitarnya.


3. Beluntas Atau Luntas

Beluntas merupakan tumbuhan semak yang memiliki banyak cabang, memiliki usuk halus dan berbulu lembut. Umumnya beluntas ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan atau halaman rumah, bila tidak dipangkas beluntas dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari 3 meter. Khasiat lain dari beluntas yaitu sebagai minuman kesehatan dan penyegar pada beberapa jenis olahan makanan.


4. Bunga Melati

Bunga melati merupakan jenis tanaman perdu dan memiliki batang tegak, banyak orang suka menanamnya karena terpikat dengan bau harum bunganya yang sering keluar pada malam hari. Di Indonesia, kebanyakan melati yang ditanam di halaman rumah adalah jenis melati putih (Jasminum sambac), salah satu jenis melati yang dijadikan sebagai "Puspa Bangsa" atau simbol nasional.


5. Pohon Pepaya

Setiap orang pasti sudah mengenal pohon yang satu ini, pohon yang sangat terkenal karena buahnya yang manis dan segar. Pohon pepaya (Carica papaya), merupakan tumbuhan yang berasal dari Meksiko bagian selatan dan bagian utara dari Amerika Selatan. Fungsi pepaya selain dari buah dan daunnya yang bisa dimakan adalah sebagai kanopi alami, dan karena daunnya yang lebar pepaya dapat dimanfaatkan untuk melindungi halaman rumah Anda dari teriknya sinar matahari.


6. Pohon Pinus

Pohon pinus sering kita jumpai ketika bepergian ke daerah dataran tinggi, keindahan serta keunikan batang serta daunnya menjadikan pinus memiliki daya tarik tersendiri sehingga saat ini tidak jarang orang yang telah menanamnya untuk dijadikan hiasan di halaman rumah agar menimbulkan kesan sedang berada di pegunungan. Pinus memiliki beberapa jenis, namun yang umum ditanam di Indonesia adalah jenis pinus merkusii.


7. Pohon Beringin

Pohon beringin memiliki daun kecil tapi berjumlah banyak sehingga membuatnya nampak rimbun. Jika Anda memiliki halaman yang cukup luas Anda dapat menanam pohon beringin untuk dijadikan pohon peneduh. Pohon beringin mudah ditanam, tahan terhadap penyakit sehingga tidak banyak membutuhkan perawatan ekstra dan berumur panjang.


8. Kembang Sepatu

Kembang sepatu termasuk dalam tanaman semak yang berasal dari Asia Timur. Kecantikan bunga sepatu yang memiliki bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau inilah yang menjadikannya disukai oleh banyak orang untuk ditanam di halaman rumah mereka. Menurut situs Wikipedia, kembang sepatu banyak dijadikan tanaman hias karena bunganya yang cantik. Bunga digunakan untuk menyemir sepatu di India dan sebagai bunga persembahan. Di Tiongkok, bunga yang berwarna merah digunakan sebagai bahan pewarna makanan. Di Indonesia, daun dan bunga digunakan dalam berbagai pengobatan tradisional. Kembang sepatu yang dikeringkan juga dapat diminum sebagai teh. Di Okinawa, Jepang kembang sepatu digunakan sebagai tanaman pagar. Di bagian selatan Okinawa, tanaman ini disebut Gushōnu hana (bunga kehidupan sesudah mati) sehingga banyak ditanam di makam.


9. Bambu

Di Indonesia sendiri terdapat kurang lebih 160 jenis bambu, dan 88 diantarnya adalah jenis bambu endemik. Keunikan bambu dan manfaat yang dihasilkan membuatnya disukai untuk ditanam di halaman atau pekarangan rumah. Jika Anda tertarik untuk menanam bambu khususnya bila akan ditanam di halaman rumah yang tidak terlalu luas pilihlan jenis bambu hias.


10. Pohon Kamboja

Jika Anda berkunjung ke Pulau Dewata Bali, maka mata Anda akan dimanjakan dengan banyaknya pohon kamboja berbagai macam jenis yang tumbuh hampir di setiap sudut kota. Warna-warni bunga pohon kamboja sangat cocok untuk ditanam di depan halaman rumah untuk semakin menambah keindahan rumah Anda

Kamis, 13 September 2018

Cara Sukses Bercocok Tanam Di Lahan Yang Sempit

Cara Sukses Bercocok Tanam Di Lahan Yang Sempit



Sekarang dengan bertambahnya jumlah penduduk di muka bumi ini mengakibatkan lahan yang mulanya untuk bertani menjadi perumahan penduduk. Ini mengakibatkan semakin mahalnya lahan di dunia ini, bukan tidak mungkin kalau esok tidak adanya petani di muka bumi ini. karena para generasi muda sekarang memilih bercita cita selain petani, mungkin ada namun sedikit jumlahnya. Jika lahan di dunia ini semakin sempit, dan para petani telah beralih profesi yang lain, terus pertanyaan saya adalah bagaimana kita akan makan jika bahan makanan telah habis?

Baca Juga :



Jadi petani bukanlah profesi yang memalukan, justru petani adalah pahlawan. Walaupun anda mempunyai tidak mempunyai lahan yang luas, anda masih bisa melakukan bertani. Tetapi anda juga harus mempunyai keinginan yang kuat dan mempunyai Ilmu Pengetahuan yang cukup. Usaha ini dengan modal yang sedikit tetapi mempunyai keuntungan yang banyak.


1. Menanam Tanaman Obat.

Dengan memanfaatkan lahan sempit, anda masih bias meraup uang dengan mudah yaitu anda dengan menjual tanaman Obat. Anda bias menanam apa saja yang beruhubungan dengan Obat, Anda bisa menanam seperti Lidah buaya. Anda bisa mananam lidah buaya di pot atau tempat yang sempit. Manfaat dari lidah buaya adalah bisa menyembuhkan luka pada kulit. Jika anda benar bersungguh sungguh anda pasti akan bisa meraup keuntungan dari petananaman tumbuhan ini.


2. Menanam Komoditas Yang Berjual Tinggi.

Anda bisa memanfaatkan lahan sempit anda dengan menanam komoditas yang menurut anda bernilai tinggi. Misal Saat bulan ini terjadi musim kemarau di sebuah tempat yang menanam Cabai, Anda bisa memanfaatkan ini dengan anda menanam Cabai. Anda bisa menanam cabai ini di Pot atau Lahan Sempit lainnya. Jika sudah masa panen, inilah keuntungan anda, anda bisa menjualnya di Tetangga atau anda bisa memanfaatkannya sendiri. Ini merupakan cara yang menghemat Dana.


3. Menghasilkan Bibit Unggulan.

Jika memang anda mempunyai lahan yang sempit, anda mungkin harus coba ini, yaitu anda bisa menjual bibit unggulan dari hasil tanaman yang anda tanam. Misal anda ingin menjual Bibit Cabai Unggul, Anda pertama Harus menanam Cabai dan anda harus benar benar merawatnya. Setelah tumbuh cabai, anda bisa mengambil bibit cabai itu untuk dijual.
Itulah cara cara alternatif jika anda hanya mempunyai lahan yang sempit dikarangan rumah anda. Cara cara itu bisa anda lakukan sendiri dirumah, Jika anda mempunyai lahan yang luas, Itu lebih menguntungkan anda. Sebelumnya anda harus mempunyai Ilmu yang Cukup untuk melaksanakan Bisnis ini. Mengapa? Seharusnya anda mempunyai ilmu cara bertanam aja sudah cukup, tapi anda harus bisa mengoptimalkan dari Bisnis ini.